Selasa, 07 Juni 2011

Standar Kompetensi : Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah

Kompetensi Dasar: Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah
Indikator: Siswa dapat:
1. Mampu menjelaskan tanda-tanda berima kepada Rasul Allah
Materi Ajar
A. Pengertian Iman kepada Rasul-rasul Allah
Iman kepada rasul-rasul Allah berarti mempercayai bahwa rasul Allah adalah sesorang yang di utus dan di tugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (wahyu) yang diterimanya kepada umatnya agar di jadikan pedoman hidup.
Sebagian ulama’ dan umat islam ada yang berpendapat bahwa setiap rasul sudah pasti nabi, tetapi tidak setiap nabi pasti menjadi rasul. Rasul adalah nabi yang di tugaskan untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada umat manusia. Adapun nabi yang tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia, ia bukan rasul tetapi hanya nabi. Ulama’ dan umat islam yang berpendapat seperti itu, beralasan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Zar, bahwa jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan rasul berjumlah 315 orang.
Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Allahlah yang dengan ‘hak mutlak-Nya’ memilih seseorang menjadi rasul-Nya. Cirri-ciri seseorang rasul, antara lain seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya, mempunyai akal yang sempurna, berjiwa ‘ismah (jiwa yang mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa), dan berasal dari keturunan orang baik-baik.
Setiap rasul memperoleh mukjizat sebagai bukti akan kebenaran kerasulannya. Mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang menyalahi adat kebiasaan danhukum sebab-akibat, ya g dikaruniakan Allah kepada Rasul-Nya. Contoh mukjizat para rasul, antara lain Nabi Ibrahim tidak hangus ketika dibakar oleh Raja Namrud dan rakyatnya. Dalam surat Al-Anbiya’ ayat 69 sudah diterangkannya, tongkat Nabi Musa AS dapat berubah menjadi ular besar yang memakan ular-ular ciptaan tukang sihir Raja Fir’aun. Dalam surat Taha ayat 69 sudah diterangkannya, Nabi Isa AS mampu membuat burung dari tanah, menyembuhkan penyakit kusta tanpa pengobatan, dan dapat menghidupkan orang yang telah mati. Dalam surat Al-Maidah ayat 110 sudah diterangkannya, dan Nabi Muhammad SAW mukjizatnya yang terbesar adalah Al-Qur’an, yang isi kandungannya serta keindahan bahasanya tidak ada yang menandingi. Dalam surat Fussilat ayat 41-42 sudah diterangkannya.
Mengenai jumlah para rasul dari semenjak rasul pertama, Nabi Adam AS, sampai dengan rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an tidak menjelaskan secara keseluruhan, akan tetapi rasul yang dikisahkan Allah dalam Al-Qur’an ada 25 orang. Allah SWT berfirman:
"Dan Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu……” (Q.S. Al-Mukmin, 40: 78).

Hukum beriman kepada para rasul, bahwa rasul merupakan utusan-utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah (wahyu atau ajaran Allah) yang diterimanya kepada umatnya agar dijadikan pedoman hidup adalah fardhu ‘ain. Dalil naqlinya pada surat Al-Baqarah,2:285 dan hadits tentang rukun iman. Jika ada orang yang mengaku beragama, tetapi tidak beriman kepada rasul yang namnya sudah tercantum dalam Al-Qur’an maka orang tersebut dianggap kafir. Dalam surat An-Nisa’ ayat 150-151.

B. Tanda-tanda Beriman kepada Rasul-rasulnya Allah SWT.
Tanda-tanda beriman kepada para rasul ada berupa sikap mental, yakni pikiran dan perasaan serta ada pula yang berupa sikap lahir, yaitu ungkapan secara lisan dan tulisan serta perbuatan.
Tanda-tanda beriman yang berupa mental tersembunyi dalam hati dan tidak dapat diketahui dengan panca indra, yang mengetahuinya hanyalah Allah SWT dan orang itu sendiri.
Tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasulnya Allah SWT yang berupa sikap mental antara lain:
1. Memercayai sepenuh hati bahwa para rasul/nabi adalah manusia-manusia pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan wahyu-wahyu-Nya/ ajaran-ajaran-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup. (Q.S.An-Nisa’,4: 13-14).
2. Memercayai sepenuh hati bahwa rasul/nabi itu, wajib memiliki sifat-sifat mulia dan mustahil bersifat dengan sifat-sifat tercela. Sifat-sifat mulia yang wajib dimiliki para rasul atau nabi itu adalah:
 Sidiq yang artinya benar atau jujur. Mustahil para nabi dan rasul itu memiliki sifat kizib (dusta). Karena, kalaulah para rasul/nabi itu bersifat kizib tentu ajarannya yang disampaikannya penuh dengan kedustaan yang dapat menyesatkan dan menyengsarakan umat manusia. (Q.S. Maryam, 19:41).
 Amanah yang artinya jujur atau dapat dipercaya. Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat khianat (penipu), karena kalau para nabi dan rasul itu penipu sudah tentu umat yang dibimbingnya akan menjadi penipu pula. (Q.S. Ali Imran, 3: 79).
 Tablig artinya menyampaikan, maksudnya para nabi dan rasul itu wajib menyampaikan risalah atau ajaran-ajarannya Allah yang diterimannya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup oleh mereka. Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat kitman atau menyembunyikan dan tidak menyampaikan risalah yang diterimanya kepada umat manusia. Jika para nabi dan rasul itu bersifat “kitman”, tentu umat manusia tidak mempunyai pedoman hidup yang bersumber dari Allah, sehingga mereka akan mengalami kehancuran dan kebinasaan. (Q.S. Al-Maidah, 5:67).
 Fatanah artinya cerdik cendekia. Menurut akal sehat para pimpinan umat seperti para nabi dan rasul wajib bersifat fatanah atau cerdik cendekia. Karena dengan sifatnya yang fatanah para nabi dan rasul dapat berhujah, berdialog, terutama dengan para penentangnya. Oleh karena itu, mustahil para nabi dan rasul itu bersifat “baladah” (bodoh). (Q.S. Al-Baqarah,2 :258).
3. Memercayai bahwa di antara para nabi dan rasul itu ada 5 orang yang termasuk “ulul azmi”, yaitu Nabi Muhammad SAW, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS. Ulul azmi adalah nabi dan rasul yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa, di dalam menghadapi berbagai penderitaan dan gangguan selama melaksanakan tugas risalahnya. Allah SWT berfirman:
“Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar (ulul azmi), “ (Q.S. Al-Ahqaf, 46: 35).

4. Memercayai sepenuh hati bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup dari seluruh nabi dan rasul dan bertugas menyempurnakan agama samawi (agama yang bersumber dari Allah) yang telah disampaikan oleh para rasul sebelumnya. Agama Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW telah sempurna bersifat universal, berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman. (Q.S. Al-Maidah,5:3 dan Al-Ahzab,33: 40).
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia, sesuai dengan penegasan Allah SWT dalam Al-Qur’an, Surah Al-Anbiya’, 21: 107 dan Surah Saba’, 34: 28. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan kami tidak me ngutus kamu, melainkan kepada umat islam seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Saba’, 34: 28).

1 komentar:

  1. Best Sites to Play Live Dealer Poker for Real Money - Dr.
    What Are The 김제 출장마사지 Best Live Dealer Casinos? · 천안 출장마사지 1. Ignition – Top Rated Online 파주 출장마사지 Poker Site · 2. Unibet 경상남도 출장마사지 – Best Live Dealer Site For 영주 출장샵 Poker In

    BalasHapus